Sunday, October 31, 2010

ajakan melaksanakan khataman ta'am

AJAKAN MELAKSANAKAN KHATAMAN TA’AM
Oleh : KH. M. Zein ZA. Bazul Asyhab
ceramah/khidmat manaqib tqn suryalaya maret 2000




Pengajian manakiban disamping memiliki kesamaan dengan pengajian biasa, juga memiliki perbedaan. Persamaannya adalah dalam mengisi (menambah) pengetahuan. Perbedaannya yaitu terletak pada unsur sakralitas, yang mana dalam manakiban, sakralitas itu sangat menonjol.


(KH Shohibulwafa Tajul Arifin/Abah Anom Suryalaya)


(KH. M. Zein ZA. Bazul Asyhab)

Dan inti dari acara manakiban adalah pembacaan ayat suci al-Qur’an, pembacaan Tanbih, Tawashul, dan pembacaan Manqobah. Sedangkan selebihnya adalah hanya perlengkapan pada saat acara inti ini. Semuanya harus khusyu dan khidmat tidak ada aktifitas lain selain bernafas. Hal ini diyakini bahwa ketika manakib Syaikh Abdul Qodir Jaelani dibacakan, maka beliau itu hadir dan semua wali juga ikut hadir. Bahkan jika Allah mengutus para Nabi juga berkenan dapat hadir pada acara tersebut.

Dalam kitab Miftahush-Shudur tentang ushul Qadiriyah (Dasar-dasar Tarekat Qadiriyah), salah satunya adalah Nufudzul Udhzmah.Udhzmah disini dari kata adhzimah yaitu hal-hal yang penting. Adhzimah-adhzimah yang dikembangkan dalam TQN PP. Suryalaya diantaranya adalah : shalat fardhu awal waktu, dzikir, qiyamul lail, khataman, dan manakiban. Pengamalan kesemuanya itu harus ditingkatkan. Khataman sebaiknya dilaksanakan secara taam yaitu jumlah bacaannya sesuai dengan yang tertera dalam kitab Uqudul Juman.

Didalam kitab Miftahush-Shudur halaman 31 diterangkan tentang kaifiyat khataman TQN. Yang pertama dilakukan adalah hadiah al-Fatihah bagi Nabi Muhammad Saw., keluarganya, para sahabat, semua isteri-isteri beliau serta seluruh ahli baitnya. Hal ini bisa diartikan tawashul atau ziarah, karena Allah Maha Suci sedangkan kita ini kotor, maka untuk mendekatkan diri kepada-Nya kita bertawashul kepada orang yang paling dekat kepada Allah Swt. yaitu Nabi Muhammad Saw. Tawashul ini merupakan pendekatan diri kepada Allah dengan menembus empat lapis alam.

Setelah bertawashul kepada Nabi Muhammad Saw. lalu kita bertawashul atau berziarah kepada maqom atau arwah 23.786 para nabi, seluruh keluarganya, para Mursalin (313) orang, seluruh malaikat Muqorob, seluruh malaikat Quruby yaitu para malaikat uluhiyat, sufiyat yang berada di bumi,langit dan seluruh lapisan. Lalu seluruh syuhada, seluruh orang saleh, keluarga mereka, seluruh rekan-rekannya khususnya kepada nabi Adam As. serta anak cucunya sampai hari kiamat.

Kemudian kepada para pemimpin kita, Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, serta seluruh sahabat Badar, Uhud, Muhajirin, Ansor dan para pengikut, para sahabat hingga akhir kiyamat. Berikutnya keempat yaitu hadiah fatihah untuk para Mujtahid yaitu hadrat Imam Hanafi, Imam Maliki Imam Syafi’i, Imam Hambali dan mujtahid di bawah mereka seperti Imam Zakariya Anhsori, Imam Nawawi, serta seluruh mujtahid baik di bidang tauhid, fiqh, ataupun dibidang tasawuf. Dilanjutkan kepada semua ulama yang memberi petunjuk, semua ahli Qur’an, semua ahli tafsir, semua ahli hadits, semua ahli tasawuf, seluruh wali laki-laki dan wali perempuan si seluruh dunia baik di darat maupun di lautan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal (pindah tempat).

Dilanjutkan kemudian kepada seluruh silsilah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah dari berbagai jalur, semua ahli tarekat (Abasiyah, Khalidiyah, an-Fasiyah, dll). Terutama kepada Sulthan Auliya Hadrotu Syeikh Abdul Qadir Jaelani Qs., Hadrotu Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad Ra. dan Hadrotu Syeikh Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin Ra. semua keluarganya, (anak cucu dari silsilah tersebut). Lalu orang tua kita, seluruh guru-guru kita (Fiqh, Tauhid, guru SD dan sebagainya), seluruh keluarga kita, orang yang pernah menasehati kita, atau meminta nasehat, orang-orang yang pernah berbuat baik, orang-orang yang mempunyai kaitan dengan kita dalam bidang apapun dengan do’a yang baik.

Terakhir memberikan fatihah kepada seluruh umat Islam, Mukmin-mukminat, Muslimin-muslimat, yang masih hidup maupun yang sudah mati dari bumi sebelah timur ataupun sebelah barat. Dari kiri, dari kanan, dari ujung ke ujung hingga kesemua anak Adam As. sampai hari kiamat. Kemudian dibuka dengan membaca Sholawat (100 x) yaitu mengirim sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. dan seterusnya (bisa dilihat dalam kitab Uqudul Jumaan). Terakhir adalah membaca Yaa Latiif 16641 x, dan ditutup kemudian dengan do’a. Semoga kita dapat melaksanakannya.Amin.


(KH Shohibulwafa Tajul Arifin/Abah Anom Suryalaya)

sumber : suryalaya.org

No comments: